IdeaNews.co – Anggaran Beasiswa Kalimantan Timur (BKT) yang berkurang drastis dalam APBD 2024 menjadi sorotan dari Fuad Fakhruddin, anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Fuad menyatakan komitmennya untuk meninjau kembali alokasi anggaran beasiswa yang dinilai terlalu kecil, mengingat pendidikan merupakan fondasi penting bagi pembangunan SDM di Kaltim.
Walaupun saat ini DPRD belum membentuk Alat Kelengkapan Dewan (AKD), Fuad menegaskan akan segera mencari kejelasan dari pihak-pihak terkait mengenai alasan di balik pemotongan anggaran ini.
“Pemangkasan anggaran beasiswa ini sangat merugikan. Pendidikan tidak boleh diabaikan, karena dampaknya jangka panjang, terutama untuk kualitas SDM Kaltim yang akan menopang pembangunan ke depan,” ujar Fuad beberapa waktu lalu.
Dalam APBD 2024, alokasi untuk BKT hanya sebesar Rp200 miliar, yang berarti turun hingga 60 persen dibandingkan anggaran tahun sebelumnya. Meskipun ada tambahan sebesar Rp20 miliar pada APBD Perubahan, angka ini tetap jauh dari jumlah yang seharusnya.
Akibatnya, jumlah penerima beasiswa terpaksa dibatasi, dengan hanya 47 ribu mahasiswa yang bisa mendapatkan bantuan pendidikan, sementara prioritas utama diberikan kepada sekitar 20 ribu mahasiswa dari keluarga kurang mampu.
Fuad menambahkan bahwa dampak pengurangan anggaran ini cukup besar bagi para mahasiswa dan keluarga mereka yang membutuhkan dukungan finansial untuk melanjutkan pendidikan.
“Pendidikan adalah investasi untuk masa depan, baik bagi individu maupun bagi daerah. Pemotongan ini bisa menghambat generasi muda dalam mengembangkan potensi mereka,” tambahnya.
Ia berharap agar pemerintah daerah dapat meninjau ulang kebijakan ini dan mengembalikan anggaran pendidikan pada tingkat yang lebih layak. Menurut Fuad, dukungan yang berkelanjutan terhadap pendidikan adalah kunci untuk menciptakan generasi yang siap berkontribusi dalam pembangunan Kalimantan Timur. (ADV)