Ideanews.co, Samarinda – Anggota DPRD Kalimantan Timur, Damayanti, mengecam keras dugaan aktivitas tambang ilegal yang menyerobot kawasan Hutan Pendidikan Universitas Mulawarman (Unmul).
Dirinya menyebut, aksi tersebut bukan sekadar pelanggaran hukum, melainkan juga penghinaan terhadap dunia pendidikan.
“Saya sempat lihat videonya, dan itu sangat mencoreng dunia pendidikan. Karena tambang itu beroperasi di tempat anak-anak belajar dan meneliti. Itu wilayah ilmu pengetahuan, bukan eksploitasi,” ujar Damayanti saat ditemui di Yen’s Delight Coffee, Selasa (13/5/2025) malam.
Menurutnya, kejadian ini mencerminkan kerakusan yang melampaui batas terhadap alam dan minimnya tanggung jawab sosial perusahaan tambang. Ia juga menekankan bahwa kawasan pendidikan harus dilindungi, bukan dikorbankan atas nama ekonomi.
Damayanti mendesak pemerintah daerah tidak diam dan segera mendorong kementerian terkait untuk mencabut izin perusahaan yang terlibat dalam aktivitas ilegal tersebut.
“Kita memang tidak punya wewenang mencabut izin, tapi kita punya suara dan kewajiban untuk menyuarakan yang benar. Jangan sampai hutan pendidikan dijadikan korban komersialisasi,” tegasnya.
Ia pun menambahkan bahwa menjaga kawasan pendidikan adalah soal tanggung jawab moral terhadap masa depan bangsa. (Adv)
