IdeaNews.co – Akses jalan di Kabupaten Kutai Barat (Kubar) dan Mahakam Ulu (Mahulu) masih menjadi tantangan besar yang menghambat pembangunan di wilayah tersebut. Permasalahan ini tak hanya menyangkut sulitnya mobilitas warga, tetapi juga berdampak pada pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Sebagai bagian dari solusi, Wakil Ketua I DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Ekti Imanuel, menjelaskan bahwa perbaikan infrastruktur di wilayah ini membutuhkan sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah. Jalan Kubar-Mahulu, misalnya, termasuk kategori jalan nasional, sehingga pembangunannya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat melalui APBN.
“Banyak warga belum memahami bahwa jalan dibagi dalam tiga kategori: jalan nasional, provinsi, dan kabupaten/kota. Jalan nasional dibiayai oleh APBN, jalan provinsi oleh APBD provinsi, dan jalan kabupaten atau kota oleh APBD daerah,” ujar Ekti, di Gedung Utama B DPRD Kaltim, belum lama ini.
Kondisi jalan di Kubar dan Mahulu membutuhkan anggaran besar karena panjang dan medan yang sulit. Menurut Ekti, dengan anggaran sekitar Rp 30-40 miliar, pembangunan hanya bisa menyelesaikan 3-4 kilometer jalan. Ini menunjukkan bahwa alokasi dana perlu ditingkatkan agar infrastruktur segera rampung dan dapat digunakan.
Untuk mempercepat pembangunan, DPRD Kaltim akan berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) dan para legislator DPR RI dari Dapil Kaltim. Pihak DPRD juga akan melibatkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bidang Perencanaan guna memastikan anggaran mencukupi dan proses berjalan sesuai rencana.
Selain itu, Ekti menekankan pentingnya pemerintah dan DPRD mendengarkan aspirasi masyarakat, terutama di Kubar dan Mahulu.
“Akses jalan yang memadai bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga soal peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Tanpa akses yang baik, warga akan terus mengalami keterbatasan dalam berbagai aspek kehidupan,” jelasnya.
Pemerataan pembangunan infrastruktur diyakini menjadi kunci penting bagi masa depan Kaltim. Dengan akses jalan yang baik, diharapkan distribusi logistik dan layanan publik bisa berjalan lancar, sehingga potensi wilayah-wilayah terpencil dapat berkembang secara maksimal.
“Jalan bukan hanya sekadar sarana, tapi fondasi bagi pertumbuhan daerah. Kami akan memastikan pembangunan di Kaltim berjalan merata agar kesejahteraan bisa dirasakan oleh semua lapisan masyarakat,” tutup Ekti. (Adv)