Ayub Desak Reformasi Total Perusda Kaltim: Akhiri Nepotisme, Utamakan Profesionalisme

Anggota DPRD Kalimantan Timur, Muhammad Husni Fahruddin.

Ideanews.co, Samarinda – Anggota DPRD Kalimantan Timur, Muhammad Husni Fahruddin, mendorong langkah tegas dalam mereformasi badan usaha milik daerah (Perusda) agar bisa lebih profesional dan terbebas dari praktik-praktik bernuansa politik. Ia menyebut revitalisasi total terhadap seluruh Perusda di Kaltim sebagai kebutuhan mendesak.

Menurut legislator yang akrab disapa Ayub itu, perbaikan menyeluruh perlu dilakukan pada Perusda yang bergerak di berbagai sektor strategis, seperti energi, kehutanan, pertanian, hingga kelistrikan. Tujuannya adalah memastikan Perusda dikelola secara efisien dan transparan, serta tidak dijadikan alat kepentingan oleh pihak tertentu.

“Kita butuh sistem manajemen yang bersih dan berorientasi pada hasil. Bukan sekadar tempat penempatan orang-orang titipan,” tegas Ayub.

Ayub menegaskan bahwa reformasi sistem rekrutmen menjadi titik awal dari perubahan yang diharapkan. Ia menyatakan DPRD akan mengawal ketat agar tidak ada lagi praktik nepotisme dalam pengisian jabatan strategis di Perusda.

“Cukup sudah praktik ‘orang gubernur’ atau ‘orang wakil gubernur’. Yang dibutuhkan adalah individu-individu berkompetensi tinggi dan memiliki rekam jejak profesional,” ujarnya.

Ia menambahkan, ke depan semua calon direksi dan pejabat Perusda akan melalui proses seleksi yang transparan dan berbasis merit. Mereka yang tidak bisa menunjukkan kinerja akan dievaluasi dan diganti tanpa kompromi.

“Tidak ada tempat bagi mereka yang hanya numpang jabatan. Kalau tidak bisa kerja, silakan minggir,” tukasnya.

Revitalisasi ini, lanjut Ayub, merupakan bagian dari upaya mengembalikan peran Perusda sebagai pilar penting perekonomian daerah. Selain menciptakan nilai tambah di sektor strategis, Perusda juga diharapkan mampu meningkatkan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Perusda harus jadi motor pertumbuhan ekonomi daerah, bukan justru membebani keuangan daerah dengan kinerja yang tidak jelas,” katanya.

Selama ini, sejumlah Perusda di Kaltim dinilai kurang produktif dan sering terseret dalam tarik-menarik kepentingan politik. Karena itu, momentum revitalisasi ini menurut Ayub harus dimanfaatkan untuk mengembalikan marwah Perusda sebagai entitas bisnis yang modern dan profesional.

“Ini bukan hanya tentang membenahi struktur, tapi soal menata ulang mindset. Bahwa Perusda harus dijalankan dengan semangat korporasi, bukan birokrasi,” tandasnya. (Adv)

Related posts

banner 868x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *