Bangun Ekosistem Sepak Bola dari Akar, Dispora Kaltim Bina Usia Dini Secara Terpadu

Potret olahraga sepak bola.

Ideanews.co, Samarinda – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim mengambil langkah strategis dengan memperkuat pembinaan usia dini secara sistematis. Dispora menggelar kejuaraan sepak bola kelompok usia 15 tahun, namun lebih dari sekadar turnamen, ajang ini menjadi pintu masuk ke arah pembinaan jangka panjang.

Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading, menjelaskan bahwa kejuaraan usia muda ini bukan event seremonial semata, tetapi bagian dari arsitektur besar pembinaan prestasi olahraga di Kalimantan Timur.

“Kita tidak sedang bicara kompetisi saja. Kita ingin membangun sistem. Turnamen U-15 ini adalah entry point. Dari sana kita bisa mengidentifikasi potensi, membina mereka, dan mengawal hingga mereka siap mewakili Kaltim di event besar seperti Soeratin Cup hingga PON,” ujar Rasman, belum lama ini.

Menurutnya, usia 15 adalah fase emas dalam perkembangan atlet sepak bola. Di usia inilah karakter bermain, pemahaman taktik, dan disiplin latihan bisa dibentuk secara serius. Tanpa intervensi pembinaan di tahap ini, regenerasi akan terputus dan potensi besar justru hilang sebelum berkembang.

Berbeda dengan pendekatan masa lalu yang lebih bersifat sporadis, Dispora Kaltim kini ingin membangun jalur karier atlet usia muda secara terstruktur, mulai dari seleksi, pelatihan, hingga pemantauan berkala.

“Kita ingin ada kesinambungan. Jadi mereka yang menonjol di kejuaraan U-15 ini nanti akan masuk ke dalam radar pembinaan lanjutan. Kita siapkan roadmap, pembinaan berjenjang. Bukan hanya tanding, lalu selesai,” tegas Rasman.

Dalam pelaksanaannya, Dispora Kaltim menggandeng Asprov PSSI Kaltim, KONI, serta klub-klub lokal dan sekolah sepak bola (SSB). Kolaborasi ini diperlukan agar proses scouting dan pembinaan berjalan maksimal, sekaligus membuka ruang seluas-luasnya bagi talenta dari seluruh kabupaten/kota.

Rasman juga mengungkapkan bahwa pembinaan sepak bola menjadi perhatian khusus dari Gubernur Kalimantan Timur, yang dalam beberapa kesempatan meminta agar pembinaan usia muda diperkuat untuk mengangkat kembali daya saing Kaltim di kancah nasional.

“ita pernah besar di sepak bola. Tapi beberapa tahun terakhir, semangatnya turun. Maka pembinaan dari akar harus kita perbaiki. U-15 ini menjadi fondasi awal,” katanya.

Selain memperkuat mental dan skill pemain, pembinaan usia dini juga menjadi jalan keluar dari fenomena “instan” di dunia olahraga, di mana banyak daerah hanya fokus pada rekrutmen atlet jadi ketimbang mencetaknya dari bawah.

Dispora Kaltim memiliki harapan besar bahwa dari turnamen usia muda ini, akan lahir lumbung-lumbung talenta baru yang bisa disiapkan untuk ajang bergengsi seperti Pra PON, PON, dan kejuaraan nasional lain.

“Kalau kita serius sejak usia 15, 5–6 tahun lagi kita panen. Kita tidak hanya ingin juara di satu turnamen, tapi ingin bangun generasi atlet yang punya daya saing jangka panjang,” ujar Rasman.

Untuk mendukung itu, Dispora juga tengah menyiapkan regulasi dan pola pembinaan terpadu agar klub dan sekolah sepak bola di seluruh Kaltim punya standar minimal pelatihan dan evaluasi. Rasman menegaskan bahwa kolaborasi adalah kunci.

“Kita bangun ekosistem. Tidak bisa hanya satu-dua OPD yang bergerak. Harus lintas lembaga, lintas daerah. Kalau ini konsisten, maka masa depan sepak bola Kaltim akan cerah,” tandasnya. (Adv)

Related posts

banner 868x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *