Ideanews.co, Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) terus berinovasi membangun fondasi kepemimpinan generasi muda.
Salah satu langkah strategis terbaru adalah pelaksanaan program Talenta Muda: Pendidikan Kader Pemimpin Muda Daerah Tingkat Provinsi Kalimantan Timur.
Namun bukan sekadar seremoni pembukaan, kegiatan ini menandai dimulainya babak baru dalam proses kaderisasi kepemimpinan pemuda di Benua Etam.
Bagi Kepala Dispora Kaltim, Agus Hari Kesuma, program ini bukan hanya rutinitas tahunan atau sekadar memenuhi kewajiban formal, tetapi merupakan investasi jangka panjang untuk menyiapkan generasi pemimpin yang visioner, tangguh, dan berkarakter.
“Kegiatan kita ini adalah program nasional yang wajib kita laksanakan di daerah. Tujuannya menyiapkan jenjang kaderisasi agar masa depan bangsa punya pemimpin yang lahir dari proses yang benar,” ujar Agus, di Gedung Dispora Tower Kadrie Oening Samarinda, Selasa (10/6/2025).
Dalam paparannya, Agus menekankan bahwa kepemimpinan sejati bukan sekadar soal menduduki jabatan, melainkan tentang bagaimana membentuk cara berpikir dan karakter. Ia menyebut organisasi kepemudaan sebagai ruang belajar yang penting, tapi bukan satu-satunya. Yang utama adalah kemauan untuk terus tumbuh dan belajar dari setiap pengalaman.
“Kalau kalian ingin menjadi pemimpin yang cerdas, terbukalah pada proses. Ikut organisasi itu baik, tapi jangan berhenti di sana. Pelatihan ini juga bagian dari cara membentuk pola pikir strategis kalian. Dispora diberi amanah menjalankan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP), dan program ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan indikator itu,” tegasnya.
Agus juga menegaskan bahwa seluruh peserta diberi ruang untuk berpendapat. Jika selama pelatihan terdapat hal yang kurang dipahami, forum dialog dengan Dispora akan dibuka. Hal ini mencerminkan pendekatan partisipatif yang ingin dibangun Dispora dalam membentuk kader pemimpin muda.
“Kalau ada yang tidak jelas, diskusi saja. Kita terbuka. Tapi yang jelas, kalian sedang kami persiapkan untuk jadi pemimpin masa depan. Gantikan kami suatu saat nanti,” ucapnya.
Lebih jauh, Agus mengaitkan program ini dengan visi besar Indonesia Emas 2045. Ia berharap, melalui kegiatan ini, akan lahir pemimpin muda Kaltim yang tidak hanya dikenal di daerah, tetapi juga memiliki peran strategis di kancah nasional.
“Kenapa ada IPP? Karena kita ingin generasi muda kita kelak tampil di posisi strategis. Bisa jadi menteri, kepala daerah, atau pemimpin di sektor penting lainnya. Tapi semua itu harus dimulai dari sekarang, dari tempat ini,” ujarnya penuh harap.
Agus pun memberi pesan bahwa waktu pelatihan yang singkat bukan alasan untuk menyepelekan proses. Menurutnya, cara pandang terhadap pengalaman hidup akan menentukan seberapa besar dampaknya bagi diri sendiri.
“Latihan ini memang tidak lama, tapi besar kecilnya manfaat tergantung dari cara kalian memandangnya. Bosan, senang, lelah, itu semua bagian dari proses. Kalau kalian mampu melihat ini sebagai peluang, maka kalian akan tumbuh menjadi pribadi yang jauh lebih siap,” paparnya.
Program Talenta Muda bukan sekadar kegiatan seminar dan ceramah. Dalam desain kurikulumnya, peserta akan menjalani pelatihan intensif yang melibatkan sesi penguatan daya pikir kritis, simulasi kepemimpinan, pembangunan jejaring sosial, hingga pengenalan pada kebijakan publik.
Melalui pendekatan berbasis pengalaman dan praktik, pelatihan ini diharapkan mampu menciptakan pemimpin muda yang bukan hanya pintar berbicara, tetapi juga mampu membaca arah zaman, serta memiliki kemampuan konkret dalam menyelesaikan persoalan-persoalan sosial yang kompleks.
Talenta Muda adalah bagian dari ekosistem besar pembangunan kepemudaan Kaltim yang terus dikembangkan Dispora. Sebuah langkah nyata yang mencerminkan bahwa pembangunan daerah bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga tentang mempersiapkan manusianya. (Adv)