Dugaan Pencemaran Limbah Sawit di Perairan Bontang Lestari Kembali Jadi Sorotan

Tangkapan layar dari video yang beredar.

Ideanews.co, Bontang – Dugaan pencemaran lingkungan di perairan Bontang Lestari dan Santan Ilir kembali mencuat setelah beredar video di media sosial yang memperlihatkan ikan-ikan mati mengambang. Nelayan setempat mengaku kejadian serupa sudah berlangsung selama dua tahun, namun hingga kini belum ada tindakan nyata dari pihak berwenang.

Para nelayan menduga pencemaran berasal dari limbah pabrik pengolahan sawit milik PT Energi Unggul Persada (EUP) di Bontang Lestari. Mereka menemukan air di sekitar perairan tersebut berubah kehitaman dengan bau menyengat.

Salah seorang nelayan, Masbudi (45), mengungkapkan bahwa fenomena ini semakin parah sejak 15 Maret 2025.

“Sebelumnya, saya bisa menangkap lebih dari 50 kilogram ikan dalam sehari, tetapi sekarang banyak ikan mati dan tidak bisa dijual,” ujarnya saat dihubungi pada Senin (24/3/2025).

Rahman (51), nelayan lainnya, mengaku harus mencari ikan hingga 10 kilometer dari lokasi biasa karena khawatir tangkapannya telah tercemar. Ia juga mengatakan bahwa pencemaran ini telah berdampak pada ekonomi para nelayan yang menggantungkan hidup dari hasil laut.

“Kami sudah merasakan dampaknya sejak dua tahun lalu, tapi tidak tahu harus melapor ke mana,” katanya.

Karena tidak ada respons dari pihak terkait, para nelayan akhirnya mengunggah video kondisi perairan yang tercemar ke media sosial pada Minggu (23/3/2025), berharap perhatian dari pemerintah. Mereka mendesak agar segera ada langkah konkret untuk menangani dugaan pencemaran ini sebelum ekosistem semakin rusak dan mata pencaharian mereka semakin terancam. (Tim Redaksi)

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *