Ideanews.co, Penajam – Administrasi yang berbelit dalam pembelian pupuk masih menjadi kendala utama bagi petani di Penajam Paser Utara (PPU), khususnya di Kecamatan Babulu.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua I DPRD PPU, Syahruddin M. Noor, mengusulkan penggunaan sistem pembayaran digital QRIS di kios-kios pupuk sebagai solusi praktis.
“Administrasi kartu tani sering menyulitkan petani, terutama karena saldo yang kosong atau proses pengisian ulang yang memakan waktu. Dengan QRIS, transaksi bisa lebih cepat dan mudah,” ujar Syahruddin, Senin (17/3/2025).
Menurutnya, sistem kartu tani yang saat ini diterapkan masih kurang efektif, sehingga diperlukan inovasi dalam metode pembayaran agar petani tidak lagi mengalami hambatan dalam mendapatkan pupuk subsidi.
Sebagai langkah awal, Syahruddin mengusulkan agar Bank Kaltimtara menyediakan dana talangan bagi petani yang dapat dikembalikan setelah masa panen. Ia mengungkapkan bahwa pihak bank telah menyetujui gagasan ini dan siap mendukung implementasi QRIS di kios pupuk.
“Kami ingin memastikan petani tidak lagi mengalami kendala teknis saat membeli pupuk. Sistem digital akan mempermudah mereka dan mengurangi antrian panjang di kios,” tambahnya.
Selain mempercepat proses transaksi, Syahruddin berharap langkah ini bisa meningkatkan kesejahteraan petani dengan memastikan ketersediaan pupuk secara tepat waktu. Ia juga menegaskan bahwa DPRD PPU akan terus mendorong pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan kebutuhan petani.
“Peran kami adalah memastikan solusi yang nyata bagi petani. Dengan kebijakan yang lebih adaptif, kita bisa meningkatkan produktivitas pertanian di Benuo Taka,” pungkasnya.
Langkah digitalisasi ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mengatasi tantangan distribusi pupuk, sehingga petani bisa lebih fokus pada produksi tanpa terbebani oleh masalah administrasi. (Adv)
