Ideanews.co, Samarinda – Warga Kelurahan Handil Bakti, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, yang tergabung dalam Barisan Warga Gotong Royong Bersatu, mengadakan pertemuan penting dengan menghadirkan pihak PT Dany Samudra Jaya Line, perusahaan yang bergerak di bidang industri kapal tugboat.
Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Lurah Handil Bakti, Camat Palaran, tokoh masyarakat, pemuda, serta seluruh Ketua RT di wilayah Gotong Royong.
Dalam forum tersebut, warga menyampaikan protes keras terhadap aktivitas sandblasting yang dilakukan oleh pihak perusahaan. Kegiatan tersebut dinilai menimbulkan pencemaran udara dan mengancam kesehatan masyarakat sekitar.
“Kami yang telah sejak lama tinggal di kampung Gotong Royong ini hanya menginginkan hak kami untuk hidup sehat, hak mendapatkan udara yang bersih. Oleh karena itu, kami meminta pertanggungjawaban perusahaan galangan kapal tersebut untuk menghentikan aktivitas sandblasting karena sangat berpotensi merampas hak hidup sehat warga kami,” tegas Hamzah Andi Pappang, salah satu tokoh pemuda Gotong Royong.
Warga menyebut bahwa debu sandblasting berbahan dasar pasir silika sangat membahayakan kesehatan karena mengandung polutan yang berpotensi mencemari udara di sekitar permukiman. Jarak yang sangat dekat antara galangan kapal dan rumah-rumah warga memperparah kekhawatiran akan dampak kesehatan jangka panjang.
Tak hanya pencemaran udara, warga juga mengungkapkan kekhawatiran atas potensi pencemaran Sungai Mahakam, yang merupakan sumber air bersih bagi masyarakat Gotong Royong. Aktivitas galangan kapal dinilai turut mencemari sungai tersebut, sehingga menambah beban risiko lingkungan yang harus ditanggung warga.
Adapun tuntutan warga adalah meminta PT Dany Samudra Jaya Line untuk menunjukkan dokumen-dokumen perizinan, termasuk dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL). Warga berharap perusahaan bertanggung jawab dan serius dalam upaya pengendalian serta pengelolaan dampak lingkungan dari aktivitas industrinya. (Tim Redaksi)