Yayasan Melati Samarinda: Pilar Pendidikan yang Tak Tergoyahkan di Tengah Arus Perubahan

Wahdiansyah, Dosen Ilmu Komunikasi UNU Kaltim dan UINSI Samarinda.

Ideanews.co, Samarinda – Di tengah arus perubahan kebijakan pendidikan dan dinamika tata kelola aset lembaga publik, ada satu hal yang patut diapresiasi: keteguhan Yayasan Melati Samarinda dalam mempertahankan peran dan kontribusinya bagi dunia pendidikan sejak 1997. Di saat isu pemindahan dan konflik lahan menjadi sorotan publik, Yayasan Melati memilih diam bekerja dan terus melayani.

Masyarakat Samarinda terutama di kawasan Samarinda Seberang dan sekitarnya tahu betul bahwa Yayasan Melati bukanlah pemain baru. Selama lebih dari dua dekade, lembaga ini telah membuktikan konsistensinya sebagai penyelenggara pendidikan dari jenjang PAUD hingga SMK. Yang menarik, keberadaan yayasan ini bukan sekadar tempat belajar, melainkan juga menjadi ruang tumbuhnya nilai-nilai religius, nasionalisme, hingga etika sosial bagi generasi muda.

Read More

Publik boleh saja gaduh dengan polemik pemindahan SMAN 10 Samarinda, namun satu fakta yang tak bisa diabaikan adalah: pendidikan tak boleh berhenti. Dan Yayasan Melati telah memberi contoh bagaimana sebuah lembaga pendidikan swasta tetap bisa berdiri kokoh tanpa harus terguncang oleh tarik ulur kepentingan.

Ketika sebagian pihak sibuk membahas legalitas dan kepemilikan lahan, Yayasan Melati justru sibuk mengurus PPDB, membenahi proses pembelajaran, dan menjaga kualitas pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa inti dari pendidikan bukan pada aset fisik, melainkan pada kepercayaan publik dan kesinambungan pelayanan.

Apa yang dilakukan Yayasan Melati adalah bentuk nyata dari dedikasi dalam arti yang sebenarnya. Tanpa sorotan media, tanpa gemuruh demonstrasi, mereka tetap menjalankan fungsinya mendidik.

Jika pemerintah, masyarakat, dan semua pihak benar-benar ingin melihat pendidikan Indonesia maju, maka Yayasan Melati layak dijadikan contoh. Bahwa dalam dunia pendidikan, yang terpenting bukan siapa yang menang sengketa, tetapi siapa yang tak berhenti melayani.

Sebagai dosen yang terlibat langsung dalam pendidikan dan komunikasi, saya menyaksikan bagaimana pentingnya kepercayaan publik dalam membangun lembaga pendidikan. Yayasan Melati adalah contoh bahwa keberhasilan tidak hanya dibangun dari megahnya infrastruktur atau status formal, tetapi dari komitmen jangka panjang yang terus dirawat.

Dengan segala pencapaian dan rekam jejaknya, Yayasan Melati tidak hanya eksis, tetapi relevan. Di tengah gonjang-ganjing narasi besar soal pendidikan negeri, lembaga swasta seperti Yayasan Melati adalah pengingat bahwa pendidikan adalah kerja sunyi tapi bermakna.

Penulis : Wahdiansyah, Dosen Ilmu Komunikasi UNU Kaltim dan UINSI Samarinda

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *