IdeaNews.co – Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Damayanti, mengangkat urgensi penerapan kurikulum sex education sejak usia dini di sekolah.
Menurut Damayanti, langkah ini dinilai penting mengingat tingginya angka kekerasan seksual terhadap anak yang masih terjadi di Kaltim.
Data dari Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA) menunjukkan, pada tahun 2023 terjadi peningkatan signifikan kasus kekerasan seksual di Kaltim, dengan total 1.108 kasus.
Menanggapi situasi ini, Damayanti menilai pendidikan tentang kesehatan reproduksi dan seksualitas seharusnya tidak lagi dianggap tabu, melainkan menjadi langkah preventif yang dibutuhkan anak-anak sejak tingkat sekolah dasar.
“SD dan SMP dinaungi oleh pemerintah kabupaten atau kota, sementara SMA dan SMK di bawah pemerintah provinsi. Perlu dorongan di semua tingkat untuk memasukkan kurikulum sex education sejak dini,” jelasnya, Kamis (31/10/2024).
Sebagai Ketua Fraksi PKB di DPRD Kaltim, Damayanti menegaskan perlunya sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam memprioritaskan perlindungan anak.
“Pendidikan ini bukan tabu. Anak-anak harus paham agar mereka bisa terlindungi dari risiko kekerasan seksual,” tambahnya.
Damayanti yang baru dilantik pada 2 September 2024, berkomitmen memperjuangkan program yang mendukung kesejahteraan dan perlindungan anak di Kaltim, khususnya dalam hal mencegah tindak kekerasan anak sejak dini.
Dengan harapan tinggi, Damayanti menekankan bahwa langkah-langkah ini bukan hanya untuk membangun kesadaran, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi generasi mendatang di Kaltim.
“Mari kita bersama-sama memberikan perlindungan terbaik untuk anak-anak kita, karena masa depan mereka adalah tanggung jawab kita semua,” tutupnya. (Adv)