Ideanews.co, Samarinda – Empat bulan sejak tragedi berdarah di Muara Kate, keluarga korban dan warga sekitar masih menunggu keadilan. Konflik yang diduga kuat berkaitan dengan aktivitas tambang ilegal itu telah merenggut nyawa seorang warga, namun pelaku belum juga diungkap. Anggota DPRD Kaltim, Salehuddin, menyatakan keprihatinan mendalam atas lambannya proses hukum.
“Ini soal rasa keadilan bagi rakyat. Keluarga korban menunggu, masyarakat bertanya. Negara tidak boleh abai,” ujar Salehuddin, Sekretaris Komisi I DPRD Kaltim.
Ia memperingatkan bahwa situasi di lapangan semakin rawan. Kabar simpang siur dan isu sensitif bernuansa SARA mulai menyebar, membuat warga hidup dalam bayang-bayang ketakutan.
“Saya sudah komunikasi dengan kejaksaan dan aparat. Tapi kalau tak ada langkah konkret, duka ini akan berubah jadi krisis sosial,” tegasnya.
Menurut Salehuddin, penegakan hukum harus berpihak pada kebenaran dan keamanan rakyat. Ia juga mengapresiasi sejumlah tokoh masyarakat dan aktivis yang telah mengirimkan rekomendasi dan aspirasi kepada pemerintah, namun semua itu harus direspons dengan tindakan nyata.
“Jangan biarkan warga kehilangan kepercayaan pada negara. Kita butuh keberanian untuk menindak tambang ilegal dan siapa pun yang terlibat,” tutupnya.
Muara Kate kini bukan hanya menyimpan luka, tetapi juga menjadi cermin rapuhnya kehadiran negara di tengah rakyat. (Adv)
