![](https://mlht6yruj8am.i.optimole.com/w:1017/h:721/q:mauto/f:best/https://ideanews.co/wp-content/uploads/2024/12/75BD6A0E-13F5-4C99-9C99-EDEB1E59EC65.jpeg)
IdeaNews.co – Di tengah keterbatasan akses ke sekolah negeri, warga Rapak Dalam, khususnya di RT-3, Samarinda Seberang, menyampaikan keinginan yang kuat agar ada peningkatan fasilitas pendidikan di daerah mereka.
Keluhan ini disampaikan dalam acara reses yang digelar oleh Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Andi Satya Adi Saputra.
Pada pertemuan yang berlangsung di Gang Melati 1, Rapak Dalam, warga mengungkapkan harapan mereka untuk menghadirkan SMA Negeri yang lebih dekat dengan lingkungan mereka, dengan mengusulkan agar SMAN-10 kembali ke lokasi asal.
Meskipun di daerah tersebut sudah ada SMAN 4, warga merasa jumlah sekolah negeri yang ada masih kurang memadai untuk menampung siswa yang terus bertambah setiap tahun.
“Sistem zonasi ini bertujuan untuk mempermudah akses pendidikan di dekat rumah, namun sayangnya, minimnya jumlah sekolah negeri justru menyulitkan kami,” ujar Andi Satya, baru-baru ini.
Andi Satya juga menegaskan bahwa pemulihan lokasi SMAN-10 dapat memberi solusi dan menambah pilihan bagi para pelajar di Rapak Dalam dan sekitarnya.
“Jika SMAN-10 dikembalikan, anak-anak di wilayah ini akan memiliki lebih banyak kesempatan,” tuturnya.
Sistem zonasi yang dirancang untuk memudahkan akses pendidikan dekat rumah kini menjadi tantangan di wilayah dengan sekolah negeri terbatas.
Warga merasa bahwa penerapan sistem ini belum efektif, terutama karena ketatnya persaingan untuk masuk ke SMAN 4 yang ada, sementara kebutuhan akan sekolah negeri yang terjangkau semakin mendesak.
“Jika SMAN-10 dipindahkan dan tak ada pilihan lain, sistem zonasi malah menjadi kurang efektif. Kami ingin anak-anak kami bisa belajar di sekolah yang dekat dan setara. Harapan kami sederhana, agar akses ke sekolah negeri bisa lebih mudah,” lanjutnya.
Masyarakat berharap agar pemerintah bisa merespons keluhan ini dan memperhatikan keterbatasan sekolah negeri di wilayah seperti Rapak Dalam, demi pemerataan pendidikan di Kalimantan Timur.
“Mari kita wujudkan bersama pendidikan yang lebih baik untuk generasi muda. Semoga aspirasi ini tak hanya menjadi harapan, tetapi bisa terwujud,” tutupnya. (Adv)