Ideanews.co, Penajam – Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), memiliki potensi besar sebagai lumbung padi di Kalimantan Timur (Kaltim).
Dengan luas lahan sawah produktif yang berkisar antara 8.000 hingga 13.127 hektare, daerah ini diharapkan dapat berkontribusi dalam mewujudkan swasembada pangan nasional yang menjadi bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Asta Cita merupakan delapan program prioritas yang diusung Presiden Prabowo Subianto dalam pemerintahannya. Salah satu poinnya adalah mewujudkan swasembada pangan, energi, dan air guna meningkatkan ketahanan nasional serta kesejahteraan masyarakat.
Untuk mencapai target ini, diperlukan dukungan infrastruktur pertanian yang memadai, termasuk pengelolaan irigasi yang baik.
Wakil ketua komisi II DPRD PPU, Sujiati, menegaskan, selain mendukung ketahanan pangan nasional, keberadaan lahan pertanian di Babulu juga disiapkan untuk menopang kebutuhan pangan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kecamatan Sepaku.
Namun, ia menilai bahwa pemanfaatan lahan ini belum maksimal karena masih terkendala infrastruktur pendukung.
“Lahan pertanian kita di PPU, khususnya di Babulu, memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam Asta Cita Presiden Prabowo di bidang pangan. Tetapi, untuk mewujudkan itu, pembangunan Bendung Gerak Sungai Telake di Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser, harus segera direalisasikan,” ujarnya Kamis (6/3/2025).
Sujiati menjelaskan, bendung tersebut sudah lama direncanakan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV, Kementerian Pekerjaan Umum, serta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim.
Namun, hingga kini, pembangunannya belum terealisasi. Padahal, jika proyek ini berjalan, bendung tersebut tidak hanya akan mengairi lahan pertanian di PPU, tetapi juga di Kabupaten Paser.
Ia berharap pemerintah pusat segera merealisasikan pembangunan Bendung Gerak Sungai Telake agar sektor pertanian di Babulu bisa lebih optimal dan mampu mendukung swasembada pangan nasional serta kebutuhan pangan IKN di masa depan. (Adv)
