Ideanews.co, Penajam – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) berhasil mencatatkan angka investasi mencapai Rp3,7 triliun pada 2024, melampaui target awal sebesar Rp2,6 triliun.
Capaian ini menjadi indikator positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah, meskipun diwarnai oleh potensi tantangan setelah pemisahan Ibu Kota Nusantara (IKN) dari wilayah PPU.
Ketua Komisi II DPRD PPU, Thohiron, mengungkapkan bahwa sebagian besar investasi yang tercatat berasal dari delapan perusahaan besar yang beroperasi di kawasan IKN di Kecamatan Sepaku.
Ia mengingatkan bahwa saat IKN resmi terpisah dari PPU, kontribusi investasi dari perusahaan-perusahaan tersebut akan hilang.
“Investasi Rp3,7 triliun ini termasuk kontribusi dari delapan perusahaan yang berlokasi di IKN. Ketika IKN lepas, jelas angka investasi PPU akan terpengaruh,” kata Thohiron, Rabu (7/5/2025).
Menyikapi kemungkinan penurunan investasi tersebut, Thohiron menekankan pentingnya bagi Pemkab PPU untuk menjaga iklim investasi di luar kawasan IKN. Ia mengusulkan agar Pemkab mempercepat proses perizinan, memperluas jaringan konektivitas, dan menjaga stabilitas keamanan untuk tetap menarik minat investor.
“Dengan tiga kecamatan yang masih belum berkembang sepenuhnya, kita harus memaksimalkan potensi ekonomi di sana. Jangan sampai kita hanya bergantung pada dampak IKN,” ucapnya.
DPRD PPU berharap pemerintah daerah tidak hanya fokus pada keuntungan sementara dari proyek IKN, tetapi juga mempersiapkan langkah strategis untuk mengatasi dampak pemisahan dan memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di seluruh wilayah PPU. (Adv)