Ideanews.co, Penajam – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), menyoroti kondisi sejumlah infrastruktur jalan yang dinilai sudah tidak layak dilalui dan meminta segera dibenahi oleh Pemerintah Daerah (Pemda).
Wakil Ketua Komisi III DPRD PPU, Jhon Kenedy mengatakan kerusakan jalan tidak hanya terjadi di Kecamatan Sepaku, tetapi di beberapa titik lain seperti Bukit Subur dan Sungai Riko.
Ia melihat, Jembatan Sungai Riko di Kecamatan Penajam kini sudah tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
“Di Bukit Subur dan Sungai Riko, saya lihat langsung kondisi jalan dan jembatan yang sangat memprihatinkan. Padahal itu akses utama untuk kegiatan pertanian dan perkebunan,” kata Jhon saat diwawancarai media, Jumat (02/05/2025).
Proyek pembangunan Jembatan Sungai Riko, kata dia, telah dirancang sejak periode pemerintahan sebelumnya. Tetapi, adanya faktor pandemi COVID-19 membuat banyak anggaran dialihkan untuk penanganan krisis, termasuk anggaran pembangunan infrastruktur tersebut.
“Sudah beberapa kali dianggarkan, tapi selalu hilang karena adanya pengalihan dana untuk pembangunan lainnya dan penanganan krisis,” jelasnya.
Ia berharap, kondisi keuangan daerah ke depan dapat membaik, seiring dengan pesatnya pembangunan di Kecamatan Sepaku sebagai kawasan penyangga Ibu Kota Negara (IKN).
Menurutnya, pembangunan IKN seharusnya diikuti dengan peningkatan infrastruktur di wilayah sekitarnya.
“Kalau kota baru dibangun, tentu tidak mungkin daerah kabupatennya tertinggal. Pemerintah harus tetap memperhatikan pelayanan dasar seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur yang mendesak,” terangnya.
Seluruh daftar kebutuhan pembangunan infrastruktur di PPU, lanjut dia, sudah tercatat di dinas teknis. Namun, untuk melaksanakan pengerjaan masih menunggu kesiapan anggaran.
“Kami mengajak seluruh pihak untuk tetap mendukung upaya pembangunan daerah agar sejalan dengan perkembangan IKN,” pungkasnya. (Adv)