Ideanews.co, Penajam – Wakil Ketua Komisi III DPRD Penajam Paser Utara (PPU), Jhon Kenedi, mengungkapkan kekhawatiran serius terhadap kualitas pendidikan anak usia dini di wilayahnya.
Ia membandingkan sistem pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) di Indonesia dengan negara-negara maju, dan menyebut ada kesenjangan mencolok dalam aspek kognitif anak-anak pra-SD.
“Kita perlu jujur bahwa kemampuan anak-anak kita sebelum masuk SD masih tertinggal dibandingkan anak-anak di luar negeri. Ini harus jadi alarm bagi semua pihak,” ujar Jhon, Selasa (29/4/2025).
Menurutnya, kurikulum dan metode pengajaran di tingkat TK perlu dievaluasi menyeluruh. Ia menilai bahwa pendidikan anak usia dini belum diposisikan sebagai pondasi strategis dalam pembangunan SDM di daerah.
DPRD PPU, kata Jhon, berkomitmen untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan, terutama di jenjang paling awal.
Salah satu bentuk dukungan konkret adalah apresiasi terhadap program pendidikan gratis dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang dinilai meringankan beban masyarakat dan meningkatkan partisipasi sekolah.
Namun, ia mengingatkan bahwa keberhasilan pendidikan juga sangat bergantung pada keterlibatan keluarga. “Pemerintah bisa menyediakan akses, tapi peran orang tua tetap yang paling menentukan,” tegasnya.
Jhon berharap sorotan ini menjadi pemicu lahirnya kebijakan yang lebih berpihak pada peningkatan mutu pendidikan, mulai dari level PAUD hingga ke jenjang yang lebih tinggi. Ia menilai langkah tersebut sebagai investasi penting untuk masa depan PPU.
“Kita ingin anak-anak kita tak hanya cerdas, tapi mampu bersaing secara global. Itu hanya bisa terwujud jika kita benahi sejak awal,” pungkasnya. (Adv)
