Ideanews.co, Penajam – Pembangunan Pelabuhan Speed dan Klotok di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) kembali menjadi sorotan. Anggota DPRD PPU, Syarifudin, dengan nada tegas mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur untuk mengambil langkah nyata dalam merealisasikan proyek vital ini.
“Kita ini butuh tindakan, bukan sekadar wacana. Semua orang bisa bicara, tapi yang kita perlukan adalah realisasi, bukan janji kosong,” ujar Syarifudin, Selasa (18/3/2025).
Menurutnya, lambatnya pembangunan pelabuhan berpotensi membuat PPU seperti “kota mati”, terutama di malam hari.
“Coba saja keluar setelah pukul 20.00 atau setelah salat tarawih, pasti akan terasa betapa sepinya kota ini. Pelabuhan bukan hanya infrastruktur transportasi, tapi juga urat nadi perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat,” ungkapnya.
Syarifudin menyoroti bahwa masih banyak desa dan kelurahan di PPU yang mengalami keterisolasian, seperti Nenang dan Gunung Steleng. Minimnya akses jalan yang layak semakin memperparah kondisi ini, menghambat pergerakan warga serta distribusi barang dan jasa.
“Pelabuhan ini adalah solusi untuk menghubungkan wilayah-wilayah yang masih sulit dijangkau. Jika beroperasi dengan baik, pelabuhan ini bisa menjadi kebanggaan PPU, menarik investor, serta meningkatkan kunjungan wisatawan,” tambahnya.
Syarifudin menaruh harapan besar pada kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati PPU yang baru. Ia meminta agar pemerintah daerah segera mengalokasikan anggaran untuk pembangunan pelabuhan, setidaknya sebagai langkah awal sebelum mendapatkan dukungan lebih lanjut dari Pemprov dan pemerintah pusat.
“Sudah terlalu lama proyek ini mandek, dari bupati pertama hingga sekarang. Tidak ada perubahan yang signifikan. Saatnya bertindak,” serunya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, provinsi, dan pusat agar proyek ini bisa segera terealisasi.
“Ini bukan sekadar proyek lokal, tapi kebutuhan mendesak yang akan berdampak luas bagi Kalimantan Timur. Pemerintah provinsi harus turun tangan,” tegasnya.
Di akhir pernyataannya, Syarifudin mengajak seluruh elemen masyarakat PPU untuk bersatu dan aktif mendukung percepatan pembangunan pelabuhan.
“Kalau hanya menunggu, kita akan terus tertinggal. Pembangunan pelabuhan ini bukan sekadar infrastruktur, tapi masa depan kita bersama,” pungkasnya.