Dorong Akses Pendidikan Merata, DPRD PPU Minta Sekolah Inklusi Hadir di Setiap Kecamatan

Wakil Ketua II DPRD PPU, Andi Muhammad Yusup.

Ideanews.co, Penajam – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menyerukan agar pemerintah daerah memperluas akses pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dengan membuka sekolah inklusi di setiap kecamatan.

Saat ini, satu-satunya lembaga formal yang melayani pendidikan bagi ABK di PPU adalah Sekolah Luar Biasa (SLB) yang berlokasi di Kelurahan Gunung Seteleng, Kecamatan Penajam.

Situasi ini dinilai menyulitkan anak-anak dengan disabilitas dari kecamatan lain untuk mendapatkan layanan pendidikan yang layak dan setara.

Wakil Ketua II DPRD PPU, Andi Muhammad Yusup, mengatakan bahwa kehadiran sekolah inklusi di setiap wilayah kecamatan akan memberi kesempatan lebih luas bagi ABK untuk belajar bersama dengan anak-anak lainnya di sekolah umum.

“Anak-anak berkebutuhan khusus juga punya hak yang sama untuk mendapat pendidikan yang layak. Karena itu, kami mendorong pemerintah daerah membuka sekolah inklusi di tiap kecamatan, terutama di jenjang SD dan SMP,” ujar Andi, Rabu (9/4/2025).

Menurutnya, pendekatan inklusi yang memungkinkan ABK belajar di sekolah umum bersama siswa lainnya, merupakan langkah maju dalam sistem pendidikan. Namun, ia juga mengingatkan bahwa tidak semua anak dengan disabilitas bisa mengikuti pendidikan inklusi.

“Sekolah inklusi lebih cocok untuk anak-anak dengan kondisi seperti tunadaksa, autisme ringan, tunawicara, atau tunanetra. Sementara anak dengan tunagrahita atau autisme berat tetap perlu mendapatkan pelayanan pendidikan khusus di SLB,” jelasnya.

DPRD PPU, kata Andi, siap mendukung langkah ini, termasuk dari sisi kebijakan anggaran. Ia menekankan bahwa pembukaan sekolah inklusi juga harus dibarengi dengan penguatan sumber daya manusia, terutama guru pendamping yang memahami kebutuhan ABK.

“Pemerintah daerah perlu mempersiapkan guru-guru dengan pelatihan khusus agar mampu mendampingi anak-anak dengan berbagai kebutuhan. Ini penting agar proses belajar mengajar berjalan efektif dan ramah bagi mereka,” tambahnya.

Ia berharap inisiatif ini bisa segera terealisasi, mengingat pentingnya pemerataan layanan pendidikan di era sekarang.

“Sudah banyak daerah di Indonesia yang menerapkan sekolah inklusi. Penajam tidak boleh tertinggal,” tutupnya. (Adv)

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *