Dispora Kaltim Tegaskan Urgensi Pelatih Fisik yang Relevan, Kunci Prestasi Dimulai dari Daya Tahan

Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading.

Ideanews.co, Samarinda – Banyaknya kegagalan atlet di babak-babak akhir kompetisi olahraga ternyata bukan semata soal taktik atau teknik. Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur mengungkap akar masalah yang sering luput diperhatikan: kualitas pembinaan fisik.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading. Ia menilai, pola pembinaan fisik di Kalimantan Timur masih belum menyentuh kebutuhan nyata di lapangan, baik dari segi metode, pelatih, hingga pemilihan peserta pelatihan.

“Fisik atlet kita kadang terlihat prima di awal pertandingan. Tapi masuk semifinal, tenaga mulai habis. Di final, banyak yang tumbang. Ini bukan kebetulan, tapi sinyal bahwa pembinaan fisik belum maksimal,” tegas Rasman, Senin (30/6/2025).

Ia menyebut, pelatih fisik memegang peran krusial dalam menentukan daya tahan dan konsistensi performa atlet. Karena itu, pelatihan bagi pelatih fisik harus lebih selektif, fokus, dan tepat sasaran. Rasman menolak pendekatan seremonial dalam pelatihan kepelatihan yang sekadar menghabiskan anggaran tanpa dampak nyata.

“Jangan hanya rekrut peserta lalu bagi sertifikat. Yang kita perlukan adalah pelatih yang benar-benar aktif, tahu cabor-nya, dan bisa terjun langsung di lapangan,” ujarnya.

Rasman juga mengkritisi praktik pelatihan yang kadang diikuti oleh peserta yang sudah tidak lagi aktif atau tidak memiliki relevansi dengan dunia olahraga saat ini. Ia menyebut pelatih fisik yang baik bukan hanya yang paham teori, tapi juga adaptif terhadap karakter dan kebutuhan spesifik tiap cabang olahraga.

“Pelatih sepak bola harus paham beban latihan sepak bola. Panahan, silat, dan cabor lain punya logika fisik yang berbeda. Kita tidak bisa pakai satu rumus untuk semua,” imbuhnya.

Dispora Kaltim, lanjut Rasman, tengah mendorong desain pelatihan yang lebih kontekstual dan berbasis kebutuhan riil atlet. Dengan begitu, para pelatih fisik tidak hanya dibekali sertifikasi, tapi juga pemahaman fungsional yang bisa langsung diterapkan dalam program latihan jangka panjang.

“Kalau fisik dibangun dari awal dengan benar, atlet bisa tampil stabil dan percaya diri di setiap fase pertandingan. Itu kunci pembinaan yang sesungguhnya,” katanya.

Rasman menegaskan, keberhasilan Kaltim di ajang olahraga nasional seperti PON tidak bisa hanya ditumpukan pada strategi kompetisi. Sistem pembinaan yang menyeluruh termasuk di dalamnya pelatih fisik yang relevan dan berkualitas menjadi fondasi mutlak.

“Kalau kita serius ingin bersaing, maka kualitas pelatih harus jadi perhatian utama. Karena sehebat apa pun atlet, dia tetap butuh pelatih yang bisa membimbingnya secara fisik dan mental,” tutupnya.

Dengan pernyataan ini, Dispora Kaltim menggarisbawahi pentingnya membenahi hulu pembinaan olahraga, agar hasil yang dituai di hilir benar-benar mencerminkan kerja keras dan sistem yang matang. (Adv)

Related posts

banner 868x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *