Ideanews.co, Samarinda – Ketua PORTINA Kalimantan Timur, Supriyatmono, menjelaskan kriteria penilaian dalam seleksi Pekan Olahraga Tradisional Daerah (POTRADDA) 2025 yang tengah berlangsung di Samarinda.
Seleksi ini mempertandingkan tiga cabang olahraga tradisional, dengan standar penilaian yang dirancang khusus untuk mengukur keunggulan atlet secara objektif.
Untuk cabang sumpitan, penilaian dilakukan berdasarkan akumulasi skor tembakan yang mengenai target lingkaran dengan nilai berbeda-beda.
“Tembakan yang tepat di pusat lingkaran mendapatkan skor tertinggi, kemudian seluruh nilai dijumlahkan untuk menentukan pemenang,” terang Supriyatmono.
Sementara pada cabang egrang estafet, aspek utama yang dinilai adalah kecepatan antar tim dalam mencapai garis finish. “Tidak ada batas waktu, jadi pemenang benar-benar ditentukan oleh siapa yang tercepat,” tambahnya.
Adapun cabang gasing hanya mempertandingkan kategori durasi putaran. Pemenang adalah peserta yang mampu membuat gasing berputar paling lama setelah dilemparkan. “Durasi putaran menjadi indikator utama untuk menentukan juara,” jelasnya.
Supriyatmono menyatakan bahwa parameter penilaian tersebut dipilih karena mewakili karakteristik unik setiap cabang olahraga tradisional, dan proses penjurian dilakukan oleh juri berpengalaman secara ketat dan transparan.
Dari segi partisipasi, hampir semua kabupaten dan kota di Kaltim ikut serta kecuali Mahakam Ulu dan Penajam Paser Utara yang belum mengirim atlet dengan alasan teknis. Meski demikian, keikutsertaan secara keseluruhan sudah memenuhi syarat kompetisi.
Ia juga menyoroti antusiasme tinggi dari para atlet muda yang mengikuti lomba, menandakan olahraga tradisional masih memiliki daya tarik kuat di kalangan generasi penerus.
“Dengan standar penilaian yang jelas dan sistematis, kami berharap dapat menghasilkan atlet-atlet olahraga tradisional berkualitas yang siap bersaing di tingkat nasional,” tutup Supriyatmono.
“Selain meraih prestasi, mereka juga diharapkan menjadi agen pelestari budaya di daerah masing-masing.” sambungnya menyudahi. (Adv)








