Ideanews.co, Penajam – Pembahasan mengenai arah pembangunan daerah di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mulai menemukan titik terang. Dalam rapat internal DPRD PPU bersama Panitia Khusus (Pansus) RT dan RW, sejumlah isu strategis diangkat sebagai prioritas yang akan dibahas lebih lanjut dalam forum resmi tingkat kelurahan dan desa.
Wakil Ketua II DPRD PPU, Andi Muhammad Yusuf, menegaskan bahwa rapat tersebut telah mencakup berbagai topik penting yang menyangkut masa depan pembangunan daerah. Mulai dari sektor pertambangan, pengembangan kawasan industri, hingga potensi kawasan pertanian menjadi pokok bahasan utama.
“Kami sudah sampaikan secara rinci. Semua isu ini sangat relevan untuk dimasukkan dalam agenda rapat RT dan RW karena akan berdampak langsung ke masyarakat,” ujar Andi saat diwawancarai, Kamis (15/5/2025).
Salah satu hal yang paling disorot adalah alih fungsi lahan. Menurut laporan dari Asisten II Pemkab PPU yang turut hadir dalam rapat, masalah ini dinilai sebagai persoalan mendasar yang berpotensi mengganggu keseimbangan pembangunan dan kelestarian lingkungan.
Selain itu, keterbatasan infrastruktur penghubung juga mencuat sebagai perhatian utama. Andi menyebut bahwa DPRD PPU sedang menaruh fokus pada rencana pembangunan jalan antara Nipah-Nipah dan Balikpapan, serta jembatan penghubung dari kawasan Sungai Riko ke Gersik melalui Buluminung.
“Permasalahan transportasi dan akses jalan memang sangat mendesak. Ini bukan hanya soal mobilitas, tapi juga menyangkut pertumbuhan ekonomi dan pelayanan publik,” katanya.
Ia pun memastikan, seluruh rekomendasi dan hasil pembahasan Pansus akan terus dikawal hingga dapat ditindaklanjuti secara konkret oleh pihak eksekutif.
“Pansus RT dan RW ini bukan sekadar forum formalitas. Kami ingin memastikan bahwa keputusan-keputusan strategis benar-benar berasal dari kebutuhan riil masyarakat,” pungkas Andi. (Adv)