Ideanews.co, Penajam – Kekurangan tenaga medis di RSUD Sepaku, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), kembali menuai sorotan. Rumah sakit yang berada dalam kawasan strategis Ibu Kota Nusantara (IKN) itu disebut belum bisa beroperasi optimal karena minimnya jumlah dokter.
Anggota DPRD PPU, Jamaluddin, menyampaikan keprihatinannya atas kondisi tersebut. Ia meminta Pemerintah Kabupaten PPU untuk segera mencarikan solusi cepat dan tepat agar pelayanan kesehatan dasar di RSUD Sepaku bisa berjalan maksimal.
“Sampai saat ini, RSUD Sepaku baru memiliki enam dokter tidak tetap. Padahal, rumah sakit tipe D itu seharusnya memiliki setidaknya 12 dokter agar bisa berfungsi sesuai standar,” ujar Jamaluddin, Kamis (16/4/2025).
Kondisi itu berdampak langsung pada pemanfaatan gedung layanan empat lantai yang telah selesai dibangun pada 2024 lalu dengan anggaran mencapai Rp72 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Kesehatan.
Menurut Jamaluddin, gedung megah itu belum bisa dioperasikan secara penuh karena minimnya sumber daya manusia.
“Kita apresiasi pembangunan fisik rumah sakitnya. Tapi sayangnya, belum dibarengi dengan pemenuhan tenaga medis. Sayang sekali kalau hanya jadi bangunan tanpa pelayanan maksimal,” tegasnya.
Ia juga menyoroti rendahnya minat pelamar formasi dokter dalam seleksi CPNS 2024 di wilayah PPU. Untuk mengatasi kondisi darurat ini, Jamaluddin menyarankan agar Pemkab PPU segera membuka opsi perekrutan tenaga kontrak atau non-ASN.
“Kalau menunggu CPNS, prosesnya panjang. Lebih baik gunakan skema kontrak dulu supaya pelayanan tetap jalan,” lanjutnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak pemerintah daerah terkait langkah konkret yang akan diambil untuk mengatasi kekosongan tenaga dokter di RSUD Sepaku. (Adv)