Ideanews.co, Samarinda – Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Hasanuddin Mas’ud, mengaku belum menerima informasi resmi dari pihak Pemerintah Provinsi terkait wacana kerja sama ketahanan pangan antara Kaltim dan Jawa Barat (Jabar).
Ia meminta agar Gubernur Kaltim bersikap terbuka dan melibatkan legislatif dalam setiap rencana strategis yang menyangkut kepentingan masyarakat.
“Sejauh ini, belum ada komunikasi langsung dengan kami di Dewan. Kalau memang benar ada wacana kerja sama, ya seharusnya disampaikan dulu,” ujar Hasanuddin di Gedung E DPRD Kaltim, Senin (19/5/2025).
Ia menilai isu ketahanan pangan merupakan isu penting dan sensitif, apalagi jika melibatkan kerja sama lintas provinsi. Karena itu, keterlibatan dan sinergi antara eksekutif dan legislatif sangat dibutuhkan agar arah kebijakan tidak tumpang tindih dan tepat sasaran.
“Kalau menyangkut ketahanan pangan, apalagi kerja sama luar daerah, tentu harus dibahas secara bersama. Ini bukan proyek kecil yang bisa diputuskan sepihak,” katanya.
Hasanuddin mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada pemberitahuan resmi dari Gubernur. Bahkan, ia menyarankan agar awak media langsung menanyakan hal itu kepada pihak eksekutif.
“Bagusnya pertanyakan dulu ke Pak Gubernur. Kami belum tahu detailnya, belum ada komunikasi,” jelasnya.
Meski demikian, Hamas menyampaikan bahwa pihaknya berencana menggelar rapat koordinasi dengan Gubernur Kaltim pada Kamis (22/5/2025). Pertemuan tersebut akan menjadi momentum untuk mengklarifikasi dan mendalami berbagai isu strategis, termasuk kerja sama di sektor pangan.
“Insyaallah Kamis kami akan bertemu Pak Gubernur. Kalau tidak ada halangan, kita bisa bahas itu. Untuk saat ini, saya belum bisa banyak komentar,” ucapnya.
Ia pun mengingatkan pentingnya prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam merancang kebijakan daerah. Menurutnya, pembangunan yang berorientasi jangka panjang harus selalu mengedepankan kolaborasi semua pemangku kepentingan.
“Kami di DPRD sangat mendukung langkah pemerintah selama tujuannya jelas dan rakyat tidak dirugikan. Tapi tolong, jangan ambil keputusan strategis sendiri-sendiri. Harus dibicarakan,” pungkasnya. (Adv)