Ideanews.co – Aliansi Peduli Nelayan Kerang Dara kembali menggelar aksi demonstrasi di simpang enam Muara Badak pada Rabu (12/2/2025). Aksi ini merupakan kelanjutan dari protes serupa yang digelar minggu sebelumnya.
Mitra Setiawan, humas aliansi, menyatakan bahwa aksi tersebut dipicu oleh dugaan pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh PT Pertamina Hulu Sanga-Sanga (PHSS). Pencemaran ini diduga mengakibatkan kerugian besar bagi pembudidaya kerang dara di Muara Badak, yang selama ini bisa menghasilkan hingga 10 ton kerang dara per hari.
“Masalahnya adalah pencemaran limbah dari aktivitas pengeboran RIG GWDC di wilayah kerja PT Pertamina Hulu Sanga-Sanga, yang menyebabkan kematian massal kerang dara. Akibatnya, ada 299 nelayan yang gagal panen,” ujar Mitra.
Selama dua bulan terakhir, para pembudidaya telah berusaha untuk mendorong perusahaan agar segera menyelesaikan permasalahan ini. Dalam aksi tersebut, Aliansi Peduli Nelayan Kerang Dara yang terdiri dari nelayan, masyarakat, KNPI, dan mahasiswa, mengajukan empat tuntutan kepada PT PHSS.
Adapun tuntutannya adalah pertama, agar perusahaan memberikan ganti rugi kepada masyarakat dan nelayan yang terdampak pencemaran limbah yang menyebabkan kerang dara mati. Kedua, meminta perusahaan memberikan bantuan sosial kepada masyarakat atau nelayan yang terkena dampak. Ketiga, melakukan pembersihan lahan pembudidaya yang terdampak agar bisa digunakan kembali untuk menunjang perekonomian masyarakat. (Tim Redaksi)