Ideanews.co, Samarinda – Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Baharuddin Muin, menilai adanya ketimpangan infrastruktur yakni perbaikan akses jalan dan sistem irigasi di wilayah Kecamatan Babulu di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Menurut Baharuddin, jalan usaha tani yang rusak parah membuat petani kesulitan menjangkau lahan maupun mengangkut hasil panen ke pasar. Situasi ini, katanya, berdampak langsung pada kesejahteraan petani dan produktivitas pertanian.
“Petani kita masih kesulitan menjangkau lahan, apalagi membawa hasil panen ke pasar. Tanpa jalan yang baik, bagaimana mereka bisa sejahtera?” kata Baharuddin, Senin (09/06/2025).
Selain jalan, ia juga menyoroti belum optimalnya sistem irigasi dan mandeknya pembangunan bendungan Talaki, yang disebutnya sebagai infrastruktur kunci dalam mendukung ketahanan pangan PPU. Keterlambatan pembangunan tersebut dinilai dapat menghambat momentum pengembangan sektor pertanian di Babulu.
“Kalau irigasi dan bendungan dibiarkan tertunda terus, kita akan kehilangan momentum. Padahal Babulu punya potensi besar,” ujarnya.
Sayangnya, proyek strategis tersebut belum tercantum dalam APBD Perubahan 2025 maupun dalam rancangan awal APBD 2026. Namun demikian, Baharuddin menegaskan bahwa dirinya akan terus memperjuangkan aspirasi masyarakat Babulu dalam forum penganggaran dan pengawasan DPRD Kaltim.
“Ini bukan sekadar janji politik. Ini soal kebutuhan nyata warga yang harus kita kawal bersama,” tegasnya.
Ia juga menerima banyak keluhan dari warga, mulai dari terbatasnya akses air bersih, ketimpangan layanan pendidikan gratis, hingga minimnya layanan kesehatan di pelosok desa. Seluruh masukan tersebut telah dicatat untuk diperjuangkan di tingkat kebijakan provinsi.
Baharuddin turut menanggapi kunjungan Menteri Pertanian ke Babulu beberapa waktu lalu. Ia berharap kunjungan itu menjadi awal dari program pembangunan konkret, bukan sekadar agenda seremonial.
“Semoga kunjungan itu tidak berhenti di seremoni. Babulu butuh aksi nyata, bukan sekadar kunjungan,” katanya.
Dirinya optimistis, jika pemerintah daerah dan pusat bisa menyatukan langkah, maka Babulu berpotensi besar menjadi sentra pertanian unggulan di Kalimantan Timur yang mampu mendorong kesejahteraan petani secara langsung. (Adv)








