Ideanews.co, Samarinda — Anggota DPRD Kalimantan Timur, Subandi, kembali menyoroti kondisi perbaikan infrastruktur jalan yang dinilai belum optimal akibat minimnya anggaran dan terbatasnya sumber daya.
Ia mengungkapkan, selain dana yang sangat kecil, kekurangan alat berat dan personel juga menjadi kendala utama yang dihadapi Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di lapangan.
“UPTD keluhkan juga kekurangan unit. Baik excavator maupun perlengkapan lainnya. Jadi kalau ada kerusakan di Balikpapan, lalu Kukar juga butuh, itu dibagi-bagi arahnya. Akhirnya tidak semua bisa cepat tertangani,” ujar Subandi.
Ia menambahkan bahwa sebagian besar pekerjaan bersifat swakelola, dengan beberapa ditangani melalui penunjukan langsung untuk proyek-proyek kecil. Namun karena keterbatasan anggaran, daya jangkau UPTD sangat terbatas.
“Banyak pekerjaan itu sifatnya swakelola. Ada juga penunjukan, tapi skalanya kecil-kecil saja. Itu semua karena anggaran yang terlalu minim,” jelasnya.
Sebelumnya, Subandi juga menyampaikan bahwa dari total anggaran sekitar Rp28 miliar untuk UPTD wilayah Samarinda, Kutai Kartanegara, dan Mahakam Ulu, hanya Rp18 miliar yang benar-benar bisa digunakan untuk pekerjaan teknis. Sisanya digunakan untuk kebutuhan operasional seperti bahan bakar.
Dengan kondisi tersebut, Subandi mendorong agar pemerintah provinsi memperkuat anggaran dan dukungan peralatan untuk UPTD agar bisa merespons kebutuhan infrastruktur secara cepat dan merata.
“Kalau dibiarkan seperti ini terus, jalan rusak tidak akan tertangani maksimal. Harus ada keberpihakan anggaran dan peralatan yang cukup,” pungkasnya. (Adv)