Legislator Kaltim Soroti Kurikulum Nasional, Dinilai Kehilangan Akar Budaya Bangsa

Anggota DPRD Kaltim, Agusriansyah Ridwan.

Ideanews.co, Samarinda – Anggota DPRD Kalimantan Timur, Agusriansyah Ridwan, mengungkapkan kekhawatiran terhadap arah kebijakan pendidikan nasional yang dinilai terlalu terpengaruh oleh sistem pendidikan asing, khususnya dari negara-negara Barat.

Di sampaikannya, jika pendekatan saat ini belum mencerminkan karakter dan identitas bangsa Indonesia secara utuh.

“Pendidikan kita terlalu banyak meniru pola asing yang belum tentu cocok dengan kondisi sosial dan budaya kita. Kita punya sejarah panjang dan kearifan lokal yang harus menjadi fondasi kurikulum,” ujar Agusriansyah, Sabtu (7/6/2025).

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menegaskan bahwa kurikulum harus disusun berdasarkan kebutuhan dan kekhasan bangsa sendiri, bukan hanya mengikuti tren global tanpa adaptasi bijak.

“Pendidikan harus memperkuat jati diri bangsa, bukan mengaburkan. Kalau tidak berpijak pada nilai lokal, peserta didik akan merasa terasing di negeri sendiri. Pendidikan harus membumi, bukan mengawang-awang ikut arus globalisasi,” tuturnya.

Ia menyerukan perombakan kurikulum agar lebih relevan dengan tantangan zaman dan kondisi Indonesia. Pendidikan bukan sekadar kemampuan akademik, tapi juga pembentukan karakter dan penanaman nilai moral.

Selain pendidikan, Agusriansyah juga menyoroti minimnya keterlibatan generasi muda dalam politik dan pengambilan kebijakan publik.

“Anak muda tidak boleh diam. Mereka harus jadi bagian perubahan. Tanpa partisipasi mereka, kebijakan publik kehilangan daya dorong progresif,” ujarnya.

Ia juga menggarisbawahi pentingnya peningkatan literasi digital di kalangan generasi muda, diimbangi dengan kemampuan memilah informasi dan menjunjung etika berinteraksi di dunia maya.

“Pintar itu penting, tapi tidak cukup. Yang utama adalah membentuk pribadi beretika dan bermoral. Pendidikan harus menciptakan manusia yang cerdas sekaligus berintegritas,” katanya.

Terakhir, Agusriansyah berharap generasi muda Indonesia menjadi agen perubahan yang tetap berpegang pada nilai luhur bangsa, terutama dalam menghadapi arus globalisasi dan tantangan era digital. (Adv)

Related posts

banner 868x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *